Tuesday, February 20, 2018

Sekretaris Cantik Diperkosa part 2


Jam menunjukkan pukul jam satu siang, dan Febby pun baru selesai 'dikerjain' oleh mereka, dan terlihat lemas tak berdaya dengan muka yang masih belepotan sperma. Tiga orang pemuda membawa Febby kedalam kamar mandi yang terlihat sangat mewah, dan memandikan Febby dengan air hangat serta sabun cair yang sangat wangi. Febby disuruh tiduran sambil direndam air hangat, sementara ketiga pemuda tersebut bergantian menyabuni tubuh Febby yang putih sintal itu dengan bernafsu, sambil sesekali meremas-remas selangkangan dan gunung kembar Febby yang terasa licin oleh sabun tersebut. Hingga akhirnya ketiga pemuda tersebut sudah tidak tahan lagi dan Febby pun diperkosa lagi didalam kamar mandi itu.

Mereka mengeluarkan Febby dari bak rendam, dan dibawah pancuran air hangat Febby dipaksa nungging, dan dua pemuda bergantian menyetubuhi Febby dari arah belakang, sedangkan yang satunya mengeluarmasukkan batang penisnya di mulut Febby, sambil memegangi rambut Febby hingga kepala Febby tidak dapat bergerak. Setengah jam sudah Febby 'diobok-obok' didalam kamar mandi, dan diakhiri dengan meyemprotkan air mani masing-masing didalam mulut Febby, dan tiga porsi air mani itu dalam sekejap sudah pindah kedalam mulut Febby, dan sisa-sisa sperma masih terlihat berceceran disekitar wajah Febby yang putih itu.

Selesai dimandikan, Febby kembali didandani hingga terlihat sangat cantik. Bra hitamnya yang berukuran 36B itu kembali dipasangkan. Celana dalam nylon Febby sudah raib jadi rebutan, hingga vagina Febby dibiarkan terlihat, sementara beberapa pemuda berandal itu sibuk menjepretkan kamera digitalnya kearah Febby. Febby dipaksa berpose dengan berbagai gaya yang sensual, mulai dari adegan membuka bra nya sendiri hingga duduk mengangkang sambil memasukkan batangan ketimun kedalam vaginanya.

Puas mengambil berbagai pose Febby, seorang pemuda mengambil dua gelas minuman dari dalam kulkas dan sepotong hamburger untuk Febby. Dan betapa terkejutnya Febby ketika tahu bahwa dua gelas minuman tersebut adalah sperma yang sudah disimpan berhari-hari di dalam kulkas. Seorang pemuda lagi mengambil suntikan besar tanpa jarum. Febby dipaksa membuka mulut lebar-lebar, sementara salah seorang menyedot sperma dalam gelas tersebut dengan suntikan besar itu, kemudian menyuntikkannya kedalam mulut Febby, hingga tertelan langsung kedalam tenggorokkannya. Mereka dengan brutalnya bergantian menyuntikkan 'air mani basi' itu ke mulut Febby hingga habis satu gelas penuh. Masih sisa satu gelas lagi, dan hamburger untuk Febby pun diolesi penuh dengan sperma tersebut, dan Febby pun dipaksa makan hingga habis. Sisa sperma sebanyak setengah gelas terpaksa disedot Febby dengan sedotan hingga tandas tak bersisa.

Selesai 'memberi makan' Febby, mereka kembali mengantri Febby. Namun kali ini Febby tidak disetubuhi, mereka hanya memaksa Febby mengulum-ngulum batang penis mereka dimulut Febby, serta mengocok-ngocoknya dengan kedua tangan Febby yang lentik itu. Tiga puluh batang penis kembali bergantian dikulum-kulum Febby, sementara yang lainnya memaksa Febby menggenggam batang penisnya dengan kedua tangannya, yang lainnya lagi sibuk memain-mainkan alat kelaminnya diwajah dan rambut Febby. Hingga akhirnya Febby kembali dihujani puluhan porsi sperma segar di wajah dan mulutnya. Pertama kali sperma muncrat dari lubang penis tepat didepan wajah Febby hinggga tepat mengenai dahi hingga bibir Febby, yang lainnya pun ikut menyusul hingga puluhan semprotan sperma berhamburan diseluruh wajah Febby yang cantik itu. Sementara itu dua orang pemuda dari kiri dan kanan Febby menyendoki air mani yang bertetesan di wajah Febby, lalu menyuapinya hingga mereka puas.

Sekretaris Cantik Diperkosa part 1



Fabiola, yang biasa dipanggil Febby, seorang wanita cantik berusia 25 tahun. Febby bekerja disalah satu perusahaan pariwisata yang cukup terkenal sebagai sekretaris. Tubuh Febby cukup sintal dan berisi, didukung dengan sepasang gunung kembar berukuran 36B serta wajah yang cantik, membuat setiap pria pasti meliriknya, setiap kali ia berjalan.

Seperti biasa setiap hari Febby pergi ke kantornya di bilangan Roxi Mas, yang tanpa disadarinya ia dibuntuti sekelompok pemuda iseng yang hendak menculiknya.

Sudah beberapa hari para pemuda itu mempelajari kebiasaan Febby pergi dan pulang kantor. Dan hari itu mereka sudah menyusun rencana yang matang untuk menculik Febby. Tiba-tiba dijalan yang sepi taksi yang ditumpangi Febby dicegat secara tiba-tiba, dan sambil mengancam sopir taksinya, mereka langsung menyeret Febby masuk kedalam mobil mereka, dan tancap gas keras-keras, hingga akhirnya mobil mereka larikan kearah pinggir kota, dimana teman-teman mereka yang lain sudah menunggu disebuah rumah yang sudah dipersiapkan untuk 'mengerjai' Febby.

Didalam mobil Febby diapit oleh dua orang pemuda berkulit hitam, sedangkan yang dua lagi duduk dikursi depan. Febby sudah gemetaran karena takut, dan benar-benar tidak berdaya ketika dua orang yang mengapitnya memegang-megang tubuhnya yang sintal dan putih itu. Dua pasang tangan hitam bergentayangan disekujur tubuhnya, yang kebetulan pada hati itu Febby mengenakan rok lebar sebatas lutut, dengan atasan blouse putih krem yang agak tipis, hingga bra Wacoal hitam yang dikenakannya lumayan terlihat jelas dari balik blouse tersebut.

Dengan leluasa disepanjang jalan tangan-tangan jahil tertersebut bergentayangan dibalik rok Febby sambil meremas-remas paha putih mulus tersebut, hingga akhirnya mereka tiba dirumah tersebut, dan mobil langsung dimasukkan kedalam garasi dan rolling doorpun langsung ditutup rapat-rapat. Febby yang sudah terikat tangan dan kakinya, serta mulut tersumpal dan mata ditutup saputangan digendong masuk kedalam ruang tamu, dan didudukkan disofa yang cukup lebar.

Ikatan tangan, kaki, mulut dan mata Febby dibuka, dan alangkah terkejutnya ia sekitar tiga puluh pemuda yang hanya memakai cawat memandanginya dengan penuh nafsu seks. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Febby pun mulai dikerjai oleh mereka. Febby yang sudah tidak berdaya itu hanya bisa duduk bersandar di sofa dengan lemas ketika salah seorang lelaki mulai membuka kancing blouse-nya satu persatu hingga blouse putih tersebut dicopot dari tubuh sintalnya itu.

Beberapa orang lagi berusaha membuka rok merah Febby hingga Febby pun akhirnya hanya memakai bra hitam serta celana dalam nylon berwarna hijau muda, dan membuat dirinya terlihat makin menggairahkan, dan spontan saja para pemuda berandal tersebut langsung terlihat ereksi dengan kerasnya. Celana dalam Febby pun langsung buru-buru dilepas dan menjadi rebutan untuk mereka.

Febby dipaksa duduk dengan mengangkang lebar-lebar, hingga vagina-nya yang ditumbuhi rambut-rambut halus itu terlihat dengan jelas, dan mereka pun bergantian menjilati serta menghisap-hisap bibir vagina Febby dengan nafsunya. Kepala mereka terlihat tenggelam diantara kedua pangkal paha Febby, sementara yang lainnya bergantian meremas-remas kedua gunung kembar Febby yang montok itu. Kop BH Febby diturunkan ke bawah hingga kedua gunung kembarnya muncul bergelayutan dengan indahnya, dan menjadi bulan-bulanan pemuas nafsu untuk mereka.

Tidak puas dengan hanya meremas-remas saja, beberapa orang mulai mencoba untuk mengisap-ngisap puting susu gunung kembar Febby yang ranum itu, hingga akhirnya Febby pun dipaksa oral seks untuk mereka. Bergantian mereka memaksa Febby untuk mengulum-ngulum batang penis mereka keluar masuk mulutnya. Kepala Febby dipegangi dari arah belakang hingga tidak bisa bergerak, sementara itu yang lain bergantian mengeluar-masukkan batang penis mereka dimulut Febby yang seksi itu hingga mentok kepangkal paha mereka.

Batang penis yang rata-rata panjangnya 17 senti itu terlihat masuk semua kedalam mulut Febby, hingga mencapai kerongkongannya. Tak ketinggalan Febby pun dipaksa untuk 'mencicipi' buah zakar mereka secara bergantian. Sepasang buah sakar tampak terlihat dikulum Febby hingga masuk semua kedalam mulutnya yang mungil itu. Wajah Febby yang cantik itu bergantian ditekan-tekan diselangkangan para pemuda berandal tersebut hingga buah sakar mereka masuk semua kedalam mulutnya.

Setelah puas dengan acara 'pemanasan' tersebut Febby pun dipaksa tiduran diatas kanvas diruang tamu tersebut dan dengan paha yang mengangkang lebar, batang penispun mulai keluar masuk vagina Febby yang masih 'rapat' itu, mereka dengan tidak sabarnya bergantian menjajal vagina Febby dengan batang penis mereka yang rata-rata panjang dan besar itu. Bagi yang belum kebagian jatah terpaksa memainkan-mainkan penisnya diwajah dan mulut Febby.

Beberapa orang dengan nafsunya memukul-mukulkan batang penisnya di wajah Febby sambil mendesah-desah dengan nafsu. Bosan dengan gaya tiduran, Febby dipaksa duduk di sofa lagi dengan paha mengangkang lebar dan kembali 'di embat' bergantian, sementara bibir Febby tetap sibuk dipaksa mengulum batang penis yang tampak mengkilat karena air liur Febby yang menempel di batang penis tersebut.

Sementara para pemuda yang mendapat giliran mengocok vagina Febby tampak sangat bersemangat sekali hingga bunyi batang penis yang keluar masuk vagina Febby terdengar sangat jelas. Hampir dua jam sudah Febby "dikerjain" dengan intensif oleh puluhan pemuda tersebut, hingga akhirnya satu persatu mulai berejakulasi. Tiga puluh pemuda mengantri Febby untuk berejakulasi diwajah Febby yang cantik itu.

Dimulai oleh empat orang berdiri mengelilingi Febby dengan batang penis menempel disekitar wajah Febby yang cantik. Sementara seorang lagi mengocok vagina Febby dengan nafsunya, hingga akhirnya ia tak tahan lagi dan mencabut batang penisnya dari vagina Febby, dan.... croott.... crootttt... croooottttt!!! air mani muncrat mengenai sekujur wajah Febby, melihat hal tersebut yang lain pun tak mau ketinggalan dan bergantian mengocok-ngocok batang penisnya cepat-cepat diwajah dan mulut Febby, hingga berakhir dengan semprotan air mani diwajahnya. Bahkan tak sedikit mengeluarkan airmani nya didalam mulut Febby, lalu memaksa Febby untuk menelannya.

Sekitar dua puluh menit, wajah Febby dihujani 'air mani' yang kental itu, hingga Febby terlihat basah kuyub oleh sperma mulai dari rambut hingga gunung kembarnya terlihat mengkilat oleh basahnya sperma puluhan pemuda berandal tersebut.

Akibat Menjadi Model Seksi


Lisa baru saja selesai mandi pagi, tubuhnya kini terasa segar. Senin pagi ini ia harus menemui pak benny ketua jurusan fakultas hukum di kampusnya. Dia berusaha memakai pakaian serapih mungkin, diluar kebiasaanya setiap ke kampus yg selalu memakai pakaian casual.
Lisa sudah menduga cepat atau lambat ia akan dipanggil oleh fihak kampus berkaitan dengan gambar gambarnya yg dimuat di subuah majalah khusus pria.
biaya kuliah saat ini sangat mahal, apalagi usaha orang tuanya agak tersendat sehingga otomatis aliran uang pun tersendat. Beruntung seorang kawan menawarinya pekerjaan menjadi model di sebuah majalah khusus pria dewasa, syaratnya tentu saja harus berani tampil hot.
Lisa menerima tawaran itu dan gambarnya pun kerap menghiasi majalah pria dewasa, uang yg diterima nya pun cukup lumayan. Namun meski begitu, tetap saja penghasilannya belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan hidup dan kuliahnya , oleh karena itu di waktu luang ia juga menjadi “escort”.

Lisa bercermin untuk terakhir kalinya, mengagumi tubuhnya sendiri, rambut panjang , body ideal dan buah dada yg membanggakan. Lisa tak pernah memakai make up berlebih , ia mempunyai kecantikan alami , kecantikan yg banyak membuat mata para lelaki terbelalak. hari ini lisa sengaja memakairok hitam diatas lutut dan blouse putih yg ketat mencetak buah dadanya.

DIa tiba di ruang ketua jurusan sedikit terlambat akibat macet. Lisa mengetuk pintu dan masuk , ia sedikit terkejut karena selain pak benny , disana ada pak lukas pembantu rektor, dan pak aris dosen di fak hukum.
di meja kerja pak benny tergeletak majalah dewasa yg memuat gambar gambar panas lisa yg semi nude.
Lisa sedikit panik, karena ia tak menyangka harus bertemu tiga orang itu, tadinya ia akan sedikit “merayu” ketua jurusan seandainya ia akan kena sanksi ..tapi sekarang..?

“silakan duduk ” kata pak benny
“pagi pak…” jawab lisa dan duduk

“lisa…kamu dipanggil kemari sehubungan dengan gambar kamu yg dimuat di majalah ini , kamu tahu ini bisa mencoreng nama baik kampus ini..” kata pak benny.

“tapi pak…gambar ini punya estetika seninya , bukan gambar tabloid murahan..apalagi majalah ini punya reputasi yang bagus…” lisa membela diri

“meski begitu bukan berarti kamu bisa bebas seperti ini , ingat reputasi terhormat kampus kita, apalagi dimana kamu kuliah tertulis jelas disitu.” kata pak lukas

lisa menyadari bahwa percuma ia berdebat , ia pasti kalah. namun ia tetap mencari cara bagaimana ia bisa keluar dari masalah ini. Lisa berusaha menarik simpati mereka.

“maaf pak…sekarang ekonomi keluarga saya sedang bermasalah, sementara kebutuhan saya banyak terutama untuk membayar uang kuliah pak…” kata lisa sedikit memelas.

“tapi kan kamu bisa bilang…atau setidaknya mengajukan permohonan beasiswa…” kata pak aris
“maaf lisa, namun demi nama baik kampus kita ..kamu bisa saja kami keluarkan ” kata pak benny kemudian.

Lisa sedikit panik , ia sudah setngah jalan di fakultas hukum, ia tak mau jika harus berhenti di tengah jalan, dan menyia nyiakan tahun tahunnya.

“aduh…pak…tolong..saya mohon kebijaksanaannya……saya siap melakukan apa saja pak…” kata lisa

ruangan itu mendadak sunyi. Lisa kemudian menyesali ucapannya , ia bisa merasakan ketiga mata lelaki itu memandanginya dengan penuh minat, keringat dingin keluar dari dahi lisa.

“kita bisa mempertimbangkannya kembali kok lisa..tapi tentu saja sesuai kata kata kamu…kamu harus melakukan sesuatu”

“maksud bapak…?” lisa mulai meduga apa yg ada di balik otak dosennya itu
“kamu terlihat sangat berbakat di majalah ini..sekarang….seberapa jauh kamu bisa memanfaatkan “bakat” kamu itu untuk menolong kuliah kamu….” kata pak benny sambil tersenyum nakal

Lisa mengerti maksud perkataan itu , ia memang tak punya banyak pilihan , namun ia juga sedikit enggan harus melayani ketiga dosen bejadnya ini.

“saya mengerti pak..tapi saya juga punya syarat..semuanya hanya dilakukan hari ini , di tempat ini dan tidak berlanjut ke hari atau waktu lain..” kata lisa

ketiga orang itu terlihat ragu , mereka saling memandang. Lisa tahu ia harus memanfaatkan keraguan mereka. Lisa pun berpindah tempat duduk ke sofa, disana ia sengaja memamerkan pahanya yg mulus, membuat ketiga pria ia itu menelan ludah.

“bagaimana pak setuju…..?” kata lisa sambil membuka dua kancing blousenya dan menyibakan rambutnya ke belakang.

Pak benny org pertama yg menghampiri lisa, celananya terlihat menggembung. Pak benny kemudian berlutut diantara kaki lisa. Lisa menyambutnya dengan melebarkan kakinya , ia membiarkan tangan pak benny menyusuri kaki dan pahanya sampai ke pangkal paha.

Pak lukas menyusul mendekati lisa, dengan sedikit kasar ia meremas buah dada lisa dan mencubit putingnya. sementara pak benny melepaskan rok mini dan Cd lisa, ia terpana melihat keindahan vagina lisa yg tertutup sedikit rambut halus. Pak benny mendorong lisa agar berbaring di sofa untuk kemudian ia menjilati vagina lisa penuh nafsu dengan jilatan yang hangat dan basah

“kamu cantik sekali lisa….” kata pak lukas sambil melepas blouse lisa dan branya
“dan ingat kamu harus melakukan apa saja hari ini sesuai perintah kami..” kata pak lukas kemudian

Lisa kembali berkeringat dingin , kata kata pak lukas membuatnya berpikir , apakah ada yg lebih buruk dripada harus melayani nafsu bejad ketiga dosennya ini..?
“tapi…aahh..” lisa tak dapat melanjutkan kata katanya, ketika pak lukas menyedot buah dadanay dengan kasar, sementara buah dada satunya jadi mainan pak aris.

serangan bersamaan pada tubuhnya menimbulkan efek yg luar biasa bagi lisa, ini pertama kalinya ia harus melayani tiga pria sekaligus. lisa merasakan ada sesuatu dalam tubuhnya yg siap meledak.
sementara bagai kelaparan pak benny masih menjilati vagina lisa , tak lama kemudian lisa merasakan sesuatu yg hangat dan basah mengalir diantara kakinya, dan tubuhnya seolah kehilangan tenaga

rasa geli dan nikmat muncul ketika pak lukas menjilati seluruh tubuh lisa, dari leher sampai perut, tangannya tak lepas dari buah dada lisa. Lisa mencoba menikmati dan meresapi semua rangsangan yg ia dapatkan dari tiga org ini.

perlahan tapi pasti jilatan jilatan pak benny membuat lisa mencapai kembali orgasme,

“aahh..ahhhh…pak…aauhhhh….” rintih lisa tubuhnya kembali melemas

belum sempat lisa mengumpulkan tenaga, tiba tiba pak benny bekata

“yahh..belum apa apa udah lemes…..sekarang kan baru kita mau mulai…”

lisa terkejut melihat penis pak benny saat ia melepas celananya. besar dan panjang menegang, ia khawatir tak snggup menghadapinya, ia menggeleng dan sedikit protes..

“nanti dulu pak…bentar..saya masih lemas……bentar lagi…”

‘hehehe..ingat perjanjiannya kan…..? apalgi kamu bilang harus hari ini dan saat ini juga..hehehe…siap atau enggak ya harus mau… hehehe..” kata pak benny tak mempedulikan perotes lisa, lalu memasukan penisnya ke vagina lisa, setiap inchi penis pak benny masuk sebuah kesakitan dirasakan lisa, yg walau bukan virgin namun vaginanya masih sempit.
Lisa mengerang saat kepala penis menerobos masuk, namun ia sedikit tertolong oleh cairan yg keluar akibat rangsangan sebelumnya. Setelah beberapa lama . penis pak benny terlihat terbenam di dalam vagina lisa, ia menggeram puas, ia kemudian mengatur posisi untuk siap menggenjot tubuh lisa

Lisa menangis kesakitan saat gigi pak aris menggigit buah dadanya sampai lecet, namun belum juga penderitaannya berakhir pak lukas ikut ikutan menggigit buah dada lisa yg satunya, hingga kedua buah dadanya menjadi lecet

“awww..sakit…jangan..kasar kasar..pak…tolong…..” ucap lisa kesakitan

mereka berdua malah menjilati dan menyedot buah dada lisa tepat dilkukanya, membuat lisa menangis kesakitan.

menahan sakit lisa menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, ia menyesali perkataanya tadi . ia tak sengaja bicara seperti itu, bahwa ia siap melakukan apa saja. sedikit kesadaran membuatnya ia tiba tiba berontak.

Dengan penis yg masih menancap di vagina lisa, benny berkata

‘eeitt..mo kemana sayang….ingat kamu berjanji memberikan bakat kamu ke kita bertiga hehehehe…”
lisa lemas tak berdaya, ia hanya bisa pasrah sekarang, ia tak menyangka akan menjadi begini.
Penderitaan lisa makin bertambah saat tiba tiba pak benny mempercepat genjotannya, vagina lisa terasa sangat sakit harus menerima beban di luar kapasitasnya.
menit demi menit berlalu , menit menit penuh kesakitan bagi lisa.

diantara rasa sakit lisa merasakan cairan hangat mengalir diantara kakinya, sebentar lagi akan mencapai orgasme, pak lukas dan pak aris sudah melepaskan mulutnya dari buah dada lisa, namun mereka masih tetap meremas remas buah dada lisa yg terlihat sudah memar dan lecet.

tiba tiba, pak benny mencabut penisnya dari vagina lisa, sambil tiba tiba membalikan tubuh lisa.
tanpa basa basi lagi ia menusukan penisnya ke anus lisa.
lisa tak sempat menjerit karena, mulutnya telah disumpal oleh penis pak lukas

dengan menahan sakit ia juga harus mengocok penis pak lukas dengan mulutnya, akhirnya karena tak tahan kesakitan lisa akhirnya tak sadarkan diri.
entah berapa lama lisa pingsan namun ketika sadarkan diri , rasa sakit itu belum hilang , bahkan penis pak aris kini sedang menancap di vaginanya, di buah dadanya terasa cairan putih kental juga di mulutnya.

“hehehe…..sudah bangun sayang……tenang sebntar lagi bapak selesai kok..” kata pak aris.

lisa agak sedikit lega sampai tiba tiba pak lukas berkata,

“setelah ini kamu harus melayani kita bertiga sekaligus…..kalo sampe pingsan…kita akan panggil engkus satpam kampus untuk menikmati tubuh kamu juga ..hahahahah…”

lisa terdiam lemas , lelah tak berdaya berharap hari ini cepat berlalu.

Ngentot Di Kantor

Sebelum aku memulai opisode ini, pekenankan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para pembaca situs ceritadewasaplus ini, yang telah menyempatkan diri untuk menulis email kepada saya. Terima kasih juga aku tujukan kepada pembaca, yang sudah memberikan kritikan, saran, masukan atau bahkan yang hanya sekedar share dalam masalah sex.

Dengan segala kerendahan hati, segala kekurangan dan keterbatasan yang ada dalam penulisan artikel saya yang berjudul “Kisah Bersama Ibu Muda dan Mantan Anak Ibu Kost, Liarnya Wanita Setengah Baya 1-2, Ica Anak Seorang Pejabat”, aku tetap berharap mendapat masukan tentang bagaemana cara penulisan artikel yang benar.



Juga tidak lupa aku sampaikan permohonan maaf, jika pada artikel aku tersebut dan artikel-artikel selanjutnya, terdapat kesamaan nama dan tempat. Dengan tidak mengurangi rasa hormatku kepada para pembaca yang namanya sama, nama tersebut sengaja aku pilih acak (disamarkan) sebagai bentuk tanggung jawab morilku kepada mereka yang pernah kencan dengan aku. Sehingga kerahasiaan identitas mereka tetap terjaga, karena itu juga merupakan komitmen kami sebelum melakukan hal-hal yang terlalu jauh. Karena apa yang aku tuangkan dalam artikel tersebut adalah ‘pengalaman nyataku’

Serta mohon maaf kepada para pembaca yang tidak bisa aku balas emailnya, karena memang kita mempunyai perbedaan visi dalam menerjemahkan gaya hidup free sex. Berikut ini adalah kisah nyataku saat making love dengan seorang gadis mahasiswi, yang kuliah di salah satu kota dingin di Jawa Timur.

Kisahku ini berawal saat aku salah sambung, ketika menghubungi teman chattingku yang lain. Dan dari sinilah kenikmatan itu aku alami. Kejadian itu terjadi sekitar bulan Januari 2004 yang lalu, saat itu aku bermaksud menghubungi salah satu teman chattingku.

“Hallo, gimana khabar kamu Citra?” tanya dengan percaya diri.

“Hallo, ini siapa ya?” suara dari celullerku.

“Aduh, mentang-mentang baru kerja jadi sombong gitu,” godaku.

“Ini Dandy, yang tempo hari ngebahas masalah sex itu lho,” jelasku.

“Maaf, kalo boleh tahu ini siapa ya?” tanyanya kembali.

“Apa benar ini dengan Citra?” tanyaku ganti.

“Maaf, sepertinya Mas, salah sambung,” jelas gadis itu.

“Lho memangnya ini siapa?” tanyaku penasaran.

“Aku Tika,” kata gadis itu.

“Ups! maaf banget Mbak Tika.. Aku kira ini nomor temanku,” kataku malu.

“Emang nomornya berapa 081xx,” jawabku pasti.

“Tuh kan salah belakangnya,” kata gadis itu sambil tersenyum.

“Tapi tidak apa-apa kok Mas, kita bisa kan berteman?” tanyanya.

“Nama Mas siapa?” tanya sekali lagi.

“Bbbisa.. Bisa.. ” jawabku gugup dan malu.

“Namaku Dandy,” jawabku singkat.

Obrolan tersebut terjadi sampai 10 menit lamanya, dari suaranya yang sexy aku menjamin pasti deh orangnya cakep juga.

“Oke deh Mas, Tika mau kuliah dulu nih,” paparnya.

“Oke deh Tika, terima kasih atas waktunya,” kataku singkat.

“Oya, Mas Dandy Surabayanya daerah mana?” tanya Tika.

“Aku di Surabaya kota, kamu pernah main ke sini?” balas tanyaku.

“Iya nih Mas, kebetulan Sabtu besok aku ke Surabaya” jelasnya.

“Oh ya, sama siapa kamu ke Surabaya?” tanyaku balik.

“Sendirian Mas, kenapa mau nemenin?” Tika balik bertanya.

“Siapa takut,” jawabku lugas.

“Tapi aku belum tahu jalannya Mas,” kata Tika.

“Apa aku jemput di Terminal bus?” aku menawarkan diri.

“Tidak usah Mas, aku bawa mobil sendiri kok,” jelas Tika.
Setelah kami bercakap-cakap, akhirnya Tika memnutuskan untuk ketemuan di kantorku. Karena yang Tika tahu hanya daerah kantorku dan berikutnya Tika langsung memutuskan hubungan cellulernya.

Hari Sabtu, kebetulan aku ada rencana mau kerjakan berkas-berkas yang masih belum terselesaikan. Ketika starletku melaju kencang di jalan tol, cellulerku dengan kencangnya berdering, memainkan lagu dangdut.

“Hallo, Mas Dandy.. kamu ada dimana?” suara yang 4 hari lalu aku kenal.

“Hey Tika, aku sudah mau keluar pintu gerbang tol,” jelasku.

“Oke deh Mas, sampai ketemu nanti.. Bye” kata Tika singkat.

Tanpa terasa aku sudah sampai dihalaman kantorku.

“Selamat pagi Pak Dandy,” sapa satpamku.

“Selamat pagi Mas,” balasku menyapa.

“Aku mita tolong ambilkan kunci ruanganku Mas,” perintahku.

“Baik Pak,” kata Pak satpam sambil bergegas mengambil kunci dalam pos.

Sebelum aku meninggalkan pos satpam, tidak lupa aku pesan jika ada wanita mencari aku, langsung saja diantar ke ruanganku. 5 menit kemudian, aku sudah berada di depan mejaku. Setelah menyalakan AC, aku segera bergegas mengaktifkan komputer dan menata kembali berkas-berkas yang masih berserakan diatas meja.

Tidak lama kemudian, suara pintu ruangan aku diketuk seseorang,

“Tok.. Tok.. Tok” bunyi papan pintuku.

“Masuk..,” aku berteriak agak pelan.

“Maaf Pak Dandy, tamu bapak sudah datang,” kata Pak satpam.

Muncullah seorang gadis yang sexy, menggunakan rok mini warna soft dikombinasikan dengan blus putih belahan rendah, menambah anggun penampilannya. Kulitnya yang putih, ditumbuhi bulu-bulu yang halus menambah darah kelaki-lakianku spontan meletup.

“Maaf Pak saya mau balik ke pos jaga,” suara satpam memecahkan lamunanku.

“Iya iiyaa Pak, terima kasih,” kataku gugup.

“Mas Dandy ya?” tanya gadis cantik itu.

“Iya.. Iya.. Kamu Tikan kan?” balasku bertanya.

Kami berdua bersalaman sambil mempersilahkan Tika duduk di depan meja kerjaku, setan burik yang dari tadi sudah mulai menggedor keimanan aku tentang hal-hal yang ngeres, semakin mendesak pikiranku.

“Gimana perjalannanya Tika?” tanyaku membuka obrolan.

“Sepi tuh Mas, jadinya agak cepet datangnya,” jelas Tika.

“Besar sekali tempat kerja Mas Dandy,” puji Tika.

“Ah biasa aja kok Tika, kamu sendiri bekerja dimana,” tanyaku balik.

“Cuman perusahaan swasta bergerak dibidang konsultan Mas,” jelas Tika.

Obrolan selanjutnya membawa kami berdua seperti orang yang sudah kenal lama, tidak ada batas dan jarak. Sesekali kami berdua tertawa dengan cerita yang kami ungkapkan. Dari obrolan tersebut, baru aku ketahui status Tika yang baru cerai beberapa bulan lalu karena dijodohkan orang tuanya.
Pantas saja tubuhnya masih kencang karena hanya dipakai 2 bulan saja oleh mantan suaminya. Sampai akhirnya, waktu menunjukkan pukul 10.25 wib.

“Mas, Tika boleh tanya sesuatu?” tanya Tika.

“Waktu Mas Dandy call kemaren, kok bisanya salah pencet nomor sih?” tanyanya.

“Ya nggak tahu, emang aku pikir pencetnya sudah benar tuh” kataku membeli diri.

“Oya, kok Mas bilang.. yang tempo hari ngebahas masalah sex itu lho.. Memangnya Citra tuh siapa Mas?” tanyanya menyelidik.

“Citra adalah teman chattingku, walaupun aku kami belum pernah ketemu tapi aku seperti sudah seperti sahabat lama” jelasku.

“Kok sampai ngebahas masalah sex, memang ada apa Mas?” tanya Tika.

“OOo.. Itu, dia tuh ingin tahu banyak style yang ada saat ngesex. Makanya aku sering kirim gambar-gambar porno sama dia” jelasku panjang.

“Boleh lihat nggak Mas?” pinta Tika. Sambil bertanya seperti itu, Tika tidak menunggu jawabanku. Dia langsung bangkit dari duduknya dan berdiri membungkuk disamping kananku menghadap layar monitorku.

Aroma parfum yang mahal, membuat birahiku naik turun. Ditambah dinginnya AC membuat aku semakin gemes melihat tubuh Tika yang sexy. Ingin rasanya aku langsung mendekapnya dan bercinta dengannya.

Tanganku yang lincah memainkan mouse, untuk membuka file-file yang berbau pornografi. Nafas Tika terasa di telingaku keluar tidak beraturan dan sesekali kakinya yang tinggi dirapatkan seperti menahan sesuatu. Air liurku terasa menetes, melihat bongkahan daging dibalik setelan blusnya yang pendek. Tika seakan memancing mataku untuk terus melihat dadanya yang putih.

Disaat sedang asyik menikmati gambar-gambar porno tersebut, tiba tiba Tika sudah berada di belakangku. Payudaranya terasa kencang ketika tangannya yang sedikit berbulu, menarik kepalaku sampai mendongkak kebelakang. Jari jemarinya yang lentik memainkan punting susuku, serr.. nafsu birahiku seperti meledak keluar. Dadaku berdegub kencang.

Ketika kepalaku mendongkak ke belakang, bibirku langsung di sumbat oleh bibirnya yang mungkil. Lidahnya menari-nari di bibirku dan sesekali menantang lidahku untuk beradu dengan lidahnya. 15 menit keadaan itu bertahan, sampai akhirnya Tika menarik kursi yang aku duduki. Sehingga posisiku yang pertamanya merapat dengan bibir meja, sekarang kurang lebih 50 cm bergeser menjauhi bibir meja.

Dengan sigap Tika sudah berada dipangkuanku.

“Mas, aku ingin seperti yang digambar itu” kata Tika sambil mendesah.

“Berikan kenikmatan yang sudah 2 bulan hilang dalam hidupku” rengeknya.

“Tikk.. ” belum selesai aku menjawab, bibirnya yang liar mulai mengoyak bibirku yang masih tertegun dengan apa yang sedang terjadi.

Jari Tika yang lentik mulai memereteli satu persatu kancing blusnya, sambil bibirnya memegut bibirku tiada hentinya. Adik kecilku berontak, ingin lepas dari dinding CD yang membatasinya. Goyangan pantat Tika diatas pangkuanku, membuat semakin tegang penisku.

Aku terhanyut dengan keadaan tersebut dan lupa jika itu aku lakukan dikantor, ditempat kerjaku!
Tanganku bergerak bagaikan seperti dikontrol, menggerayangi punggung Tika. Dan sesekali memainkan jariku dengan nakal, sehingga menimbulkan reaksi yangluar biasa pada tubuh Tika. Wajahku dibenamkan ke permukaan dadanya dan tangannya meremas, menjambak rambutku yang sedikit gondrong.

“Sss.. Mas.. Ooohh.. ” desah Tika.

“Mas.. Beri aku kenikmatan.. ” rintihnya.

Aku sudah tidak sabar ingin melihat bongkahan daging dibalik BHnya yang ukuran 32. Karena jari jemariku sudah hapal betul untuk mengetahui letak pengait BH, maka dengan mudah aku bisa melepas nya.

Alamak. Sepasang bongkahan daging menantang di depan mataku dengan kedua puntingnya yang berwarna merah kehitam-hitaman. Tanpa dikomando, bibirku yang sedikit sensual mulai menyentuh permukaan payudaranya.

“Uggh.. Mas.. Teruss.. Uughh” tubuh Tika menggeliat saat lidahku mulai bekerja menjilati payudaranya”

Geliatan tubuh Tika diatas pangkuanku membuat aku semakin berani mengoyak dadanya, puntingnya yang mengeras tidak lupa aku isap dalam-dalam. Sesekali aku gigit puntingnys yang mengencang, liarnya lidahku memainkan kedua puntingnya membuat birahi Tika semakin menggebu. Lidahku dengan liar menjilati, mengulum, menghisap, puntingnya dengan lembut sehingga membuat gerakan Tika dipangkuanku semakin liar.

Disaat aku rasa libidonya mulai menanjak, aku mengangkat tubuh Tika utnuk duduk di bibir meja kerjaku. Keadaan Tika yang setengah bugil membuat aku sangat bernafsu sekali menyetubuhinya.
Setelah Tika duduk di tepi meja, kakinya yang jenjang dibuka dan dijejakkan pada pegangan kursiku. Terlihat jelas CD transparan yang sudah mulai basah oleh cairan yang menetes dari lubang vaginanya. Aroma wangi, muncul dari arah lubang kewanitaan Tika. Posisiku yang duduk di kursi seperti semula, memudahkan aku untuk mulai menyerang bagian selagkanan Tika.

Hanya sedikit membungkukkan tubuhku, bibirku sudah tepat berada di depan selangkangan Tika. Lidahku yang panjang mulai menjilati permukan CD Tika yang sudah ditembus oleh cairan kenikmatnya.

“Aoow.. Mass.. Ggellii” desah Tika.

Kedua tanganku memegang erat pinggul Tika, sehingga wajahku bisa benar-benar optimal di selangkangannya. Jilatan lidahku di permukaan CD Tika dirasakan menghentak-hentak birahinya. Ini terbukti dengan gerakan tubuhnya yang sedikit kayang, ketika jilatan aku semakin menjadi.

Disaat posisi kayang inilah, kesempatan tidak aku sia-siakan untuk melepas CD dengan motif rendra yang digunakan oleh Tika. Untuk memdudahk operasiku, aku hanya menyingkap rok mini yang dikenakan Tika. Sedangkan CDnya tidak aku lepas seluruhnya, karena hanya aku buka dari sisi kanannya saja sedangakn yang sisi kiri aku biarkan menyangkut di betisnya yang mulus.

Belahan yang nampak jelas diselangkangan Tika dan ditumbuhi rambut-rambut yang terawat, membuat birahi spontan merasuk ke seluruh tubuhku. Lidahku yang dari tadi sudah ingin menikmati lubang itu langsung mendarat dipermukaan vagina Tika.

“Ohh.. Mas.. Teruss.. Jangan.. Lepass.. ” Tika menggelinjang hebat.

“Srrupp.. Srupp.. ” mulutku menghisap seluruh cairan yang sudah mulai menyiram bibir vaginanya.

“Mmm.. ” bibirku melumat vagina Tika dengan liar.

Sesekali tubuhnya kembali kayang, dengan kedua tangannya digunakan menopang tubuhnya diatas meja. Dan sesekali kembali duduk di bibir meja dengan getaran-getaran penuh birahi. Gerakan tubuhnya naik turun, kekanan kekiri bergerak tidak beraturan mengiringi setiapa jilatan, hisapan dan kocokkan lidahku di vagina Tika.

“Mass.. Amppun.. Bibir kamu.. Aagh nikkmaat” desahan Tika berkali-kali.

Sampai akhirnya, aku melihat jelas clitoris Tika sebiji kacang mulai nongol di sudut atas vaginanya. Dengan lembut, sentuhan lidahku langsung membuat tubuhnya bergetar hebat sambil kembali ke posisi kayang.

“Mass.. Adduh.. Aaku.. nggak.. Tahann.. Uuuhh” rintihnya.

“Gila.. Kamu Mas.. Ooo teruss..” berkali kali Tika merintih.

Clitoris Tika yang semakin memerah karena hisapan bibirku, semakin nampak membesar sebiji kacang sehingga memudahkan aku untuk menghisapnya dalam-dalam. Sudah tidak terhitung lagi berapa kali tubuh Tika menggelinjang dengan posisi kayang.

Detik-detik orgasme akan diraih ole Tika dan aku tahu persis indikasi itu, dan ketika posisi kayangnya tinggi. Aku langsung menahan pantatnya dengan bertumpu siku tanganku diatas meja.

“Mas.. Tikaa.. nggak tahan.. Akuu.. Gaa..” rintih Tika.

“Mass.. Aaampunn” seiring rintihan panjang tersbut, tubuh Tika mengejang dalam posisi kayang. Cairan bening keluar dari sudut vaginanya.

“Crutt.. Crut.. Crutt” cairan itu tidak aku lewatkan setetespun untukmasuk dalam mulutku. Lidah berputar-putar di datas bibir vaginanya dimana cairan bening Tika muntah untuk pertama kalinya. Dengan lahapnya aku menelan semua cairan yang dimuntahkan ole Tika.

Walaupun aku tahu Tika sudah orgasme untuk yang pertama, lidahku yang bandel tetap saja memainkan clitorisnya. Terkadang lidahku bergerak keluar masuk mengoyak lubang vagina Tika, dinding-dinding vagian Tika yang mengencak setelah orgasme pertama terasa asin dan manis.

Kali ini tubuh Tika terkulai lemas diatas meja kerjaku, kakinya masih terbuka lebar dan kepalanya terjuntai di bibir meja. Sehingga rambutnya yang sebahu terjuntai ke bawah, aku mencoba bangkit dari dudukku. Kali ini tanganku menahan lutut Tika (Tika mengatur posisinya seperti orang melahirkan), sehingga belahan di selangkangan Tika terbuka menganga. Kesempatan ini langsung aku gunakan untuk mengocok lubang vagina Tika dengan leluasa. Kedua tangan Tika mencengkeram bbir meja tatkala. Lidahku yang panjang untuk kesekian kalinya mengoyak dinding-dinding vaginanya.

“Adduhh.. Mass.. Kamu pandai sekali..” rintih Tika.

“Sss.. Geli banget Mass..” desahnya kembali.

Aku mengambil soft dink Cola yang sempat aku buka, setelah aku minum sedikit aku lelehkan dikit demi sedikit ke bibir vagina Tika sehingga tubuh Tika kembali menggelinjang tidak beraturan.

“Ooogghh.. Mass.. Aaaoo” rintihan Tika kali ini, hanya bisa diikuti gerakan kepalanya yang sedang menjuntai kebawah. Bak seorang yang tripping, kepalanya mengikuti irama jilatan lidahku.
10 menit lidahku memborbardir clitoris dan vagina Tika sampai akhirnya aku melihat gelagat Tika untuk mendapatkan orgasmenya yang kedua.

“Mass.. Mas.. Tika.. Mau.. Keluaarr lagi..” rintihnya.

“Mass.. Ooohh.. Aku nggak taahhaann Mas..” rintih Tika sambil memindahkan tangannya, yang tadinya mencengkeram erat bibir meja. Kali ini menggapai-gapai kepalaku utnuk membantu membenamkan lidahku dalam-dalam ke lubang kewanitaannya.

“Maass.. Aampunn.. Aaakkhh” dibarengi tubuh Tika yang mengejang bebrapa saat. Cairan bening kembali meleleh berkali-kali dari lubang vaginanya. Dan dengan rakusnya lidah dan mulutku membersihkan seluruh cairan yang keluar untuk kedua kalinya.

Tubuh Tika tetap terlentang menikmati orgasme yang 2 kali didapatkannya, kepalanya terjuntai.

“Sebentar Tika, aku kunci dulu pintunya.”

Aku bangkit dari tempatku dan menuju ke pintu ruanganku. Posisi Tika masih tetap seperti semula terlentang diatas meja, blusnya putih masih terlingkar dipinggulnya karena beberapa kancing bajunya belum terlepas. Begitu juga dengan rok mininya masih melingkar kusut dipinggulnya.

Ketika aku balik kedepan mejaku, tiba-tiba tangan Tika menggapai pinggulku, dan dengan sigap, Tika bisa mengeluarkan adik kecilku yang mulai tadi sudah terbelenggu oleh ketatnya CDku.

“Waow.. Besar sekali Mas punya kamu..” puji Tika.

Dengan posisi kepala yang menjuntai di bibir meja, mulut Tika langsung melahap batang penisku yang berukuran 19 cm kurang sedikit dab bentuknya akan melengkung. Dengan posisi berdiri mataku menyaksikan, mulut Tika yang menghisap, mengulum dan menjilati batang kemaluanku.

“Oh.. Tika..”

Aku menggerakkan kepala melihat langit-langit ruangan merasakan sentuhan lidah Tika yang menari-nari di batang kemaluanku. Kedua tangan Tika, meremas pantatku (yang kata teman-teman kencanku tergolong sexy). Tangan Tika menggerakkan pinggulku bergark maju mundur, keluar masuk mulutnya yang tipis.

“Aduh Tika sayang.. Terus sayang..” desahku.

Tika benar-benar lihai memainkan lidahnya, sampai-sampai aku dibuatnya merem melek. Untuk mengimbangi permainan Tika yang semankin menjadi. Kedua jariku memilin punting Tika yang sudah mulai mengencang lagi. Sesekali aku membungkukkan badanku, untuk sekedar menghisap punting Tika.

“Uuuff.. Tikkaa..” aku mendesah saat batang kemaluanku bagaikan ditelan oleh mulut Tika.

Tanganku yang jahil, mulai meraba perut Tika. Dan aku berusah menggapai kelentit Tika yang terbuka lebar. Jari telunjukku bergerak menggesek-gesekan di permukan clitorisnya. Aku lihat tubuh Tika bergetar dengan sentuhan jati telunjukku, dan ketika posisinya meguntungkan aku langsun meraih kedua paha Tika sehingga posisi kita menjadi 69. Posisi ini tidak seperti 69 biasanya, karena aku berdiri setangah membungkuk sedangkan Tika kepalanya menjuntai di bibir meja.

“Sss.. Mas.. Kamu jaahaat..” rintih Tika sesekali melepaskan mulutnya dari batang penisku. Dan sesekali jarinya yang lentik mengocok batang kemaluanku.

“Mas.. Aduhh.. Aku nggak kuaat nihh.. Mass” rintih Tika.

Hisapan mulutku aku perkuat dengan kencang, sampai seakan-akan semua cairan yang meleleh di dinding vagina Tika masuk semua kemulutku.

“Mass..” Tika merintih panjang ketika cairan di vaginanya muncrat untuk kesekian kali.

Adik kecilku yang begitu tegang merengek untuk menikmati lubang surgawi Tika. Akhirnya aku segera merubah posisi, ke bawah selangkangan Tika. Tika yang masih lemas akibat orgasme ketiga tadi, langsung aku balikkan menghadap ke bibir meja. Posisi badannya yang setengah nungging dan tengkurap diatas meja kerjaku, membuat birahiku langsung melonjak. Tanpa memberi kesempatan Tika bernafas, batang penisku aku arahkan ke lubang vagina Tika melalui belakang

“Bless..”

“Maass.. Gilaa.. Besar sekali.. Ooohh,” Tika terengah-engah menerima batang kemaluanku yang memang berukuran diatas rata-rata.

Gerakan maju mundur di belakang tubuh Tika secara berirama aku gerakan, terkadang telapak tangan Tika menahan perutku. Agar supaya penisku tidak masuk semua.

“Akhh.. Mas.. Amppunn.. Nikmat sekali rasanya..” rintihnya.

“Terus Mas.. Jangan berhenti.. Aku suka sekaallii” rintih Tika untuk kesekian kalinya. Sesekali tangannya mencengkeram bibir meja dengan kencang, saat batang kemaluanku menghujam dalam lubang Tika. Aku merubah sedikit posisi, aku angkat satu kaki Tika untuk naik diatas meja. Sehingga selangkangannya bersudut 90 derajat, sehingga penisku benar-benar terbenam sampai mentok.

“Ughh.. Eeennaakk Mass..” desah Tika saat penisku terasa mentok menyentuh batas langit-langit vagina nya.

“Crek.. Crek.. Crek..” suara batang penisku menghujam keluar masuk di lubang kemaluan Tika.

Cengkraman tangan Tika di bibir meja, memperjelas pendapatku bahwa gadis wanita ini benar-benar menikmati hebatnya batang penisku.

Aku berusaha mempermainkan birahi Tika dengan cara memperlambat tempo pergerakan pinggulku. Aku melepas penis dan mulai membalikkan tubuh Tika tepat berhadapan dengan tubuhku. Kali ini posisi Tika duduk di tepi bibir meja kerja dan aku sendiri berdiri menghadapnya, dengan penuh perasaan aku masukkan penisku kembali ke lubang surgawi miliknya.

“Sss..” desah Tika ketika aku mulai menggerakkan penisku keluar masuk.

Tangan Tika menopang tubuhnya, sedangkan kakinya melingkar di pinggulku.

“Hheekk.. Teruss.. Mas..” rintih Tika.

Beberapa saat kemudian aku lihat Tika semakin memacu birahinya untuk mendapatkan orgasme berikutnya. Sesekali aku memutar-mutar penisku sehingga dinding vagina Tika terasa sekali menggesek batang kemaluanku.

“Sss.. Nikmat sekali.. Mmm..” desahan Tika sekarang dibarengi dengan merubah posisi tangannya. Yang pertama menopang tubuhnya supaya tidak terlentang di atas meja, sekarang kedua tangann melingkar di punggungku.

Mulutnya yang haus berusaha menjilat dan menghisap puntingku, setiap genjotan batangku semakin bertubi-tubi. Semakin liar saja bibirnya yang mungil meraih puntingku. Posisi ini benar-benar membuat rangsangan yang luar biasa, persendian tubuhku seperti mulai meluncur terfokus ke batang kemaluanku yang diguyur kenikmatan yang luar biasa.

“Uggh.. Mass.. Aampunn.. Tikkaa.. nggak taahaan..” tintih Tika sambil menggapai-gapai puntingku yang semakin mengencang.

“Tahaann.. Sayang.. Kitaa.. Keluar saama-samaa..” rintihku yang tidak kalah hebatnya untuk meraih klimak yang didambakan setiap orang saat bercinta.

Gerakan kedua tubuh kami semakin tidak berirama, bagaikan kuda liar kami memacu birahi. Sampai-sampai meja kerja bergoyang dan sedikit berbunyi.

“Ohh.. Mass.. Keluarin.. Di dalam.. Ohh..” pinta Tika.

Yang aku tahu jika seorang wanita mengijinkan sperma kita untuk keluar didalam vaginanya, artinya dia sudah memprotek dirinya supaya tidak hamil. Birahiku berlomba dengan birahi Tika untuk mengejar puncak kenikmatan.

“Mass.. Aaakuu.. Kee.. luuaarr” Tika merintih panjang sambil menghisap puntingku dalam-dalam.

“Tahan.. Saayaanngg.. Aku jugaa.. Mauu..” rintihkan tak kalah hebatnya.

“Akkhh..” aku merintih panjang mendapatkan kenikmatan tersebut.

Seluruh kekuatanku saat itu, semua terfokus pada batang kemaluanku. Dan kenikmatan itu semakin menjadi ketika Tika sedikit menggoyang pinggulnya. Aduh alamak, rasanya aku terbang keawan.

Aku tidak bisa lagi menghitung, berapa kali semburan spermaku di lubang vagina. Sengaja aku tidak melepas batang kemaluanku dari lubang vagina Tika, aku rasakan denyutnya masih terasa memeras sisa-sisa kenikmatan yang ada.

“Mas, kamu memang hebat” Tika memuji permainan sex ku.

“Kamu tidak hanya jago di teori tetapi juga prakteknya.”

Aku mengecup keningnya yang penuh dengan peluh, sekejap kemudian kepala Tika bersandar di dadaku yang bidang. Adik kecilku yang tadinya tegang, sekarang mulai mengkerut dan keluar dari lubang Tika dengan sendirinya.

Sejenak kami bergegas memperbaiki baju kami berdua, blus Tika yang sedikit kusut akibat hebatnya permainan tersebut. Rok mininya dirapikan seperti semula dan celana dalamnya dikenakan lagi. Komputer, meja, dan dinding kantorku, menjadi saksi bisu permainan sex kami berdua.

Setelah merapikan rambut dan Tika memoles wajahnya dengan perlengkapan make upnya, kami bergegas keluar ruangan. Sengaja, aku tidak membawa mobilku karena memang aku akan mengantar Tika ke tempat yang dituju.

Sepanjang permainan Tika tidak henti-hentinya memuji permainan sex yang baru aku tunjukkan. Dan kami berdua, bagaikan seorang sahabat yang sudah mengenal. Sehingga tidak ada jarak lagi untuk saling bercanda, saling tertawa.

Kenangan yang indah di tempat kerjaku, seakan hanya kami berdua yang bisa merasakan keindahan permainan tersebut. Kami berdua telah mereguk kenikmatan bersama.

*****

Pembaca yang budiman, itulah pengalaman sex yang aku lakukan di kantor bersama seorang gadis bernama Tika. Saran, kritikan dan masukan tetap aku tunggu dari pembaca situs ceritadewasaplus. Dengan segala kerendahan hati, aku minta maaf jika ada kutipan-kutipan yang tidak berkenan di hati pembaca